
Diantara adab mulia yang harus dimiliki oleh seorang penuntut ilmu adalah melayani gurunya. Bentuk pelayanan ini beragam, seperti menyiapkan kursi duduk guru, mengambilkan sesuatu yang dibutuhkan (misalnya tisu atau air minum), membawakan kitab-kitab, membukakan pintu, serta tindakan-tindakan lainnya yang menunjukkan penghormatan dan perhatian terhadap guru.
Adab ini merupakan bentuk nyata penghormatan kepada para ulama dan guru, sebagaimana diperintahkan dalam Al-Qur’an:
> يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ
> “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah, taatilah Rasul-Nya, dan Ulil Amri (pemimpin) di antara kalian.” (QS. An-Nisa’: 59)
Ulil Amri dalam ayat ini menurut sebagian ulama juga mencakup para ulama yang mendidik umat kepada agama Allah. Menghormati mereka termasuk bentuk ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Dalam Sunnah Nabi Muhammad ﷺ juga disebutkan:
> لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ لِعَالِمِنَا حَقَّهُ
> “Bukanlah bagian dari kami orang yang tidak menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, dan mengetahui hak seorang alim.” (HR. Ahmad, dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’)
Adapun atsar salaf, disebutkan dalam kitab Jami’ Bayanil ‘Ilmi wa Fadhlih karya Ibnu Abdil Barr rahimahullah, dari Ibnul Mubarak bahwa ia berkata:
> “Aku pernah mendapati para ulama, mereka tidaklah mengambil ilmu kecuali setelah menghiasi diri dengan adab dan memuliakan guru-guru mereka.”
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah juga pernah berkata:
> “Aku pernah membalikkan halaman kitab di hadapan guruku Malik bin Anas secara perlahan-lahan, karena menghormatinya supaya suara kertas tidak mengganggu pendengarannya.”
Semua ini menunjukkan bahwa adab dalam melayani guru merupakan bagian penting dari pendidikan Islam yang harus dilestarikan oleh para murid agar ilmu mereka barakah, serta mendapat ridha dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang senantiasa beradab terhadap ilmu dan para guru.
Wallahu a’lam bishshawab.