WASPADA PRAKTEK JUDI ANAK ANAK
WASPADA PRAKTEK JUDI ANAK ANAK
Tue, 19 November 2024 12:00
B-judi

Bermain dengan Taruhan dalam Islam: Mengapa Dilarang?

Dalam Islam, permainan yang melibatkan taruhan, termasuk taruhan dalam permainan stick atau jenis permainan lainnya, tidak diperbolehkan, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Aktivitas semacam ini termasuk dalam kategori maisir (judi), yang tegas dilarang dalam Al-Qur’an.

Allah berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu beruntung.”
(QS. Al-Ma’idah: 90)

Mengapa Taruhan Dilarang?

Islam melarang taruhan dengan alasan yang jelas dan rasional, di antaranya:

  1. Mengandalkan Keberuntungan
    Judi atau maisir adalah aktivitas yang sepenuhnya bergantung pada keberuntungan, bukan usaha halal atau kerja nyata. Hal ini bertentangan dengan prinsip mencari rezeki yang sesuai syariat.
  2. Mengajarkan Mental Berjudi
    Taruhan, meskipun dilakukan secara kecil-kecilan atau “iseng,” dapat menanamkan kebiasaan berjudi dalam diri anak-anak. Kebiasaan ini dikhawatirkan akan berkembang menjadi perilaku negatif di kemudian hari.
  3. Memicu Permusuhan
    Kekalahan dalam permainan yang melibatkan taruhan sering kali menimbulkan konflik atau permusuhan di antara para pemain.
  4. Menghilangkan Keberkahan
    Bermain dengan taruhan menjadikan waktu luang kehilangan keberkahannya, bahkan bisa berdampak buruk terhadap hubungan antarindividu.

Solusi Islami untuk Bermain

Islam tidak melarang aktivitas permainan itu sendiri, selama tidak melibatkan unsur taruhan atau hal yang haram. Berikut beberapa solusi Islami yang dapat diterapkan:

  • Bermain Tanpa Taruhan
    Permainan tetap diperbolehkan asal tidak melibatkan hadiah dari pihak yang kalah.
  • Mengajarkan Niat yang Benar
    Ajarkan anak-anak untuk bermain dengan niat sekadar hiburan, melatih keterampilan, atau menjaga kebersamaan dengan teman-teman mereka.
  • Hindari Alasan “Iseng” atau “Seru-seruan”
    Meskipun dilakukan dengan alasan ringan, penting untuk mengarahkan anak-anak agar terhindar dari kebiasaan yang tidak sesuai dengan syariat.

Dengan mengarahkan anak-anak dan diri kita sendiri untuk bermain secara Islami, kita dapat menjaga kesenangan sekaligus mendidik mereka agar tetap berada dalam koridor syariat Islam.

Artikel

Komentar

Tidak ada komentar

Tulis Komentar

Artikel Lainnya

Tips Membangunkan Mahasiswa Asrama untuk Shalat Malam
Tips Membangunkan Mahasiswa Asrama untuk Shalat Malam Membangunkan mahasiswa asr...
Thu, 28 November 2024 | 12:57
REZEKI HARAM Apakah Dinamakan REZEKI ?
Rezeki Haram: Apakah Layak Disebut Rezeki? Dalam perspektif Islam, konsep rezeki...
Wed, 27 November 2024 | 8:35
Ingat Akhirat: Kunci Hidup yang Lebih Bermakna
Hidup di dunia ini adalah perjalanan singkat yang akan berakhir. Namun, seringka...
Thu, 21 November 2024 | 2:02
Bahaya Penggunaan HP Bagi Para Pemuda
Penggunaan HP di kalangan pemuda semakin hari semakin meluas. Meski perangkat in...
Mon, 18 November 2024 | 3:55
Subscribe
Follow
Bagikan ke Whatsapp
error: Right Click Is Disabled.

Pendaftaran Mahasiswa Baru Klik